Belakangan saya sering dengar kata sistem dalam bisnis (work system) dipakai di sana dan di sini, oleh si ini dan si itu. Ada yang muncul diskusi, media cetak, radio dan lainnya. Saya pikir, “wah kata ini populer banget yah sekarang”. Maka saya coba ikuti lebih jauh setiap saya ada kesempatan. And you know what? Menurutku konsep work system ini mengami nasib yang sama dengan organizational culture! Konsep ini ‘digoreng’ sekenanya sehingga artinya menjadi kabur dan absurd, tapi terdengar keren hehe…..
Well, I’m not conveying about right or wrong here……hanya saja apakah tepat bila kita ngomong soal sistem tanpa konteks yang jelas. Saya bukan profesor soal sistem, tapi saya cukup akrab dengan kata yang satu ini. Saya belajar buku-buku dan artikel-artikel soal sistem. Entah itu tulisan von Bertallanfy, Taylor, Foucault, McGregor, Einstein, Lewin, hingga Laszlo, Caphra, Cooperider, Senge, hingga Scharmer; mereka semua bicara tentang sistem dalam beragam konteks. Baik itu konteksnya mesin yang berfungsi, konteks organisme yang hidup, konteks alam semesta, ataupun konteks interaksi sosial antar manusia dan antara manusia dan ekosistemnya. Bahkan antar bisnis satu dan bisnis yang lain juga adalah sistem. Antara orangtua, anak, dan kerabat juga merupakan sistem. Bahkan, beragam ide, perasaan dan keinginan yang ada dalam diri kita kan juga merupakan sistem.
Inilah kenapa ada ilmu yang disebut systems thinking sebagai komponen pokok dalam psikologi organisasi dan organizational development.
Pertanyaannya, apa sih yang dimaksud dengan sistem kerja itu? Di pekerjaan, yang mana yang dimaksud dengan sistem?
What do you think?
Menurut q sistem kerja itu sistem yang mengatur keseluruhan lingkungan dalam bekerja sehingga dapat bekerja sebagaimana mestinya…
Meskipun itu komunikasi antar rekan secara horizontal maupun secara vertikal, itu termasuk bagian dari sistem kerja…
Sistem kerja sendiri kalau dijabarkan secara detail menurut q sangat luas…
Jd sebagai contoh seperti ini saja…
Dalam suatu organisasi, terdapat bermacam2 tugas dalam setiap divisi…
ketika suatu divisi melanggar dan tidak mengerjakan tugas yang seharusnya dia kerjakan sehingga kinerja organisasi tersebut terhambat, berarti divisi tersebut menyalahi sistem kerja yang ada…
Tetapi ketika divisi lain mencampuri urusan divisi yang secara kekuasaan sama, berarti divisi yang mencampuri urasan divisi lain itu juga menyalahi sistem kerja org. tsb…
Contoh lain sistem kerja yang sangat apik ialah sistem kerja gereja katolik…
karena menurut q sangat tertata dan sangat terorganisir dibandingkan dengan sistem organisasi manapun…
Jadi, menurut pendapat saya seh…
sistem kerja itu akan mengacu kembali pada job desc yang ada pada setiap bagian, jalur komunikasi dan kekuasaan yang ada…
dan sifatnya dinamis sesuai kebutuhan org. tsb..XD
hehe….thanks, Darwin! Jadi sebenernya sistem itu prosedur atau orangnya yah?