Kata revolusi biasanya berhubungan dengan sebuah kondisi politik sebuah negara. Jarang sekali kita mendengan kata revolusi dalam diskusi bisnis. Namun, berbeda dengan pandangan kebanyakan orang, sesungguhnya revolusi bukan sesuatu yang sepenuhnya asing untuk terjadi dalam organisasi bisnis.
Memang dalam konteks politik, revolusi kerap diartikan dengan perebutan kekuasaan. Arti revolusi sendiri sebenarnya perubahan mendasar dalam waktu relatif cukup cepat. Dalam bisnis, ini hampir pasti terjadi ketika organisasi terjadi dalam krisis, atau sedang dalam proses memasuki krisis. Pergantian strategi dan manajemen, beserta pergantian orang di berbagai posisi pun terjadi. Bahkan, bisa terjadi pergantian tersebut memakan ‘korban’ dengan pemecatan banyak karyawan. Walau peristiwa seperti ini tak pernah disebut sebagai revolusi, tapi sebenarnya sama juga, bukan?
Salah satu contoh adalah Malaysian Airlines, yang mengalami masalah sejak beberapa tahun terakhir. Hilangnya MH317 dan jatuhnya MH17 menjadi pemicu ‘revolusi’ dalam flag carrier Malaysia ini. Kini, demi mencegah jatuhnya Malasian Airlines ke titik yang tak lagi dapat diselamatkan, pergantian menyeluruh pada hampir seluruh bagian organisasi sedang terjadi.
Tapi, sesungguhnya yang kerap terjadi dalam bisnis bukanlah revolusi, tapi evolusi yang cukup cepat. Beda tipis bila dilihat dari luar, tapi sesungguhnya memiliki pola yang berbeda.
Evolusi yang cukup cepat memang jarang kita lihat. Satu contoh fenomenal dari yang jarang itu adalah perkembangan ekonomi Tiongkok yang begitu cepat dan masif dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan ekonomi Tiongkok merupakan perubahan sistematik dan bertahap menyetuh berbagai aspek ekonomi satu persatu, sedikit demi sedikit, layaknya evolusi.
Hanya saja, proses bertahap tersebut diatur sedemikian rupa agar terjadi secara masif dan sangat cepat. Sesuatu yang tak lumrah terjadi dalam proses sosial, karena hakekat sosial sebuah masyarakat adalah penuh dengan keragaman dan perbedaan yang tidak bisa serta merta berubah secara masal. Dalam kasus evolusi cepat perekonomian Tiongkok ini, pendorong utamanya adalah sistem politik dan kebudayaan Tiongkok yang didominasi oleh pemerintah yang kuat.
Galapagos
Yang penting dicatat, walaupun evolusi cepat jarang terjadi, itu bukanlah sesuatu yang tidak alamiah. Pola evolusi cepat yang sama ini bisa juga ditemukan beberapa contohnya dalam ekosistem alam.
Ekosistem kepulauan Galapagos yang cukup terkenal itu contohnya. Gugusan kepulauan yang mendasari teori evolusi Charles Darwin itu merupakan tempat terjadinya evolusi beragam spesies hewan dalam waktu yang relatif cukup cepat. Kebanyakan hewan di Galapagos berasal dari satu spesies, dimana keturunannya terpisah ke pulau-pulau yang berbeda, dan mengembangkan adaptasi genetis dan fisik yang berbeda sehingga menjadi spesies yang berbeda saat ini. Kecepatan evolusi dari satu spesies menjadi banyak spesies yang terjadi di kepulauan Galapagos ini jauh lebih cepat dibandingkan kebanyakan proses evolusi lain di berbagai belahan dunia.
Ini terjadi karena beberapa hal yang memang karakter unik kepulauan Galapagos, semisal perbedaan siginifikan pada karakter lingkungan antar pulau-pulau yang berdekatan, dan tidak adanya predator dominan.
Namun salah satu fenomena paling menarik adalah kembali bergabungnya beberapa spesies yang berbeda. Beberapa spesies burung yang sudah berevolusi menjadi spesies yang berbeda, kini sejak kedatangan manusia di kepulauan itu, menunjukkan evolusi balik menuju spesies yang sama. Ini tampak jelas dengan perubahan paruh burung yang spesiesnya berbeda menjadi makin mirip satu sama lain. Ini terjadi cukup cepat, dan terjadi karena burung-burung tersebut mengalami kemiripan akses mendapatkan makanan berkat kehadiran manusia. Dengan kata lain, selain terjadi evolusi cepat, di kepulauan Galapagos juga terjadi evolusi berbalik yang cepat pula.
Istilah saya untuk ini adalah evolusi cepat bolak-balik.
Evolusi cepat dalam bisnis
Evolusi cepat dan bolak-balik macam ini yang sebenarnya juga kerap kita temui dalam dunia bisnis. Dalam organisasi bisnis, kondisi yang mirip seperti kepulauan dengan karakter pulau yang terpisah-pisah juga terjadi. Namun seperti halnya manusia yang mengintervensi evolusi di kepulauan Galapagos, dunia bisnis juga selalu berupaya menjembatani beragam bagian yang berbeda di dalam organisasinya. Meskipun karakter masing-masing bagian sangat kuat, dorongan untuk menjembatani itu senantiasa dirasakan penting.
Berdasar pola dasar inilah, dunia bisnis kerap menyajikan evolusi perilaku secara cepat dan pada situasi tertentu, terjadi dengan arah bolak-balik. Dalam proses evolusi bolak-balik ini, ada tiga pola yang biasanya muncul:
- Terjadi dinamika inovasi yang berawal dari sebuah ide pokok yang lalu berkembang pesat menjadi beragam inisiatif dan program dan aktivitas, yang kemudian menjadi lama kelamaan menjadi kehilangan fokus. Disinilah kebutuhan untuk kembali fokus mendorong perubahan cepat untuk kembali ke ide pokok awal.
- Evolusi cepat bolak-balik ini ditentukan oleh intervensi manajemen puncak, dimana titik balik evolusinya ditandai dengan pergantian personel di manajemen puncak tersebut. Evolusi cepat tahap pertama biasanya terjadi karena intervensi manajemen puncak, dan ketika terjadi pergantian orang dalam manajemen puncak, evolusi cepat tahap kedua yang membawa arah balik pun dimulai.
- Evolusi cepat bolak-balik yang sukses selalu mendorong pergantian generasi di posisi kunci dalam organisasi, bukan kembalinya orang-orang lama. Ini mendorong pernyempurnaan evolusi dimana hal-hal konstruktif dilestarikan, sementara yang tidak efektif disingkirkan. Sebaliknya, ketika evolusi cepat bolak-balik diwarnai dengan kembalinya orang lama, yang terjadi sebenarnya adalah revolusi perebutan kekuasaan semata, dan hasilnya biasanya bukan penyempurnaan evolusi melainkan langkah mundur.
Acapkali saya temukan bahwa evolusi cepat bolak-balik ini terjadi tanpa disadari, dan akibatnya potensi kemajuan yang muncul dari dinamika evolusioner tersebut tidak termanfaatkan dengan baik oleh organisasi. Bahkan, seringkali evolusi cepat ini ‘terpeleset’ menjadi revolusi perebutan pengaruh semata.
Bagaimana pengamatan anda di lingkungan bisnis atau pekerjaan anda?